almiftah.id - Suatu ketika Kiyai asal Indonesia membawa jamaah umrohnya ke Haromain (Makkah dan Madinah), orang Indonesian yang berpaham ahlussunah wal jamaah mempunyai keyakinan bahwa bertawassul adalah ajaran syariat, sedangan orang yang beraqidah Wahabi mempunyai faham yang kontradiktif dengannya.
Pada moment tertentu, kiyai beserta jamaah umrohnya sedang berada di Madinah, dan berdoa menghadap makam Rasullullah.
Lalu polisi itu mendatangi rombongan jamaah umroh yang sedang khusyuk berdoa,
Bid'ah bid'ah, syirik syirik syirik. Kalau berdoa menghadap ka'bah bukan makbaroh. Ujar lelaki yang berpakaian polisi khas Arab Saudi.
Orang Indonesia memang terkenal ngeyel, suka melawan jika bertentangan dengan dirinya, termasuk dalam peristiwa tersebut.
Kiyai pemimpin umroh menjawab tudingan polisi berpaham Wahabi tersebut,
Ka'bah makhluk Allah bukan? Tanya kiyai tersebut.
Iya, jawab polisi
Kiyai yang diyakini pintar itu kembali bertanya,
Nabi apakah tidak termasuk makhluk Allah?
Keduanya makhluk Allah.
Kalau keduanya sama-sama makhluk Allah lebih mulia mana Antara Nabi Muhammad dan Ka'bah??!
Jamaah Dauroh Ilmiah ketawa terbahak-bahak mendengarkan qissoh tersebut.
Syaikh Thoriq melanjutkan, Wahabi itu lebih, lebih lemah daripada sarang laba-laba.
Dikisahkan oleh Syaikh Al allamah Thoriq Lahham di PP Assadad Ambunten.