Sunah-Sunah Selama Melaksanakan Puasa
- Segera Berbuka dan Akhiri Sahur
لا تَزَالُ أُمَّتِي بخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا أَلْإِفْطَارَ وَأخَّرُوا السَّحُورَ (أخرجه أحمد عن أبي ذر)
Rasulullah bersabda: "Umatku selalu dalam kebaikan selama bergegas dalam berbuka puasa dan mengakhirkan sahur” (HR Ahmad No 21350 dari Abu Dzar)
Kapan yang dimaksud mengakhirkan Sahur?
Dijelaskan dalam hadits berikut:
عن أنس بن مال أن نبيَ الله صلى الله عليه وسلم وزيد بن ثابت تَسَحَّرُوا ، فلما فَرَغَا مِن سَحُوْرِهما قام نبي صلى الله عليه وسلم إلى الصلاة فصَلّٰی . قلنا لأنس گم گان بين فراغهما من سَحورها ودُخُوْلهما في الصلاۃ قال قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِيْنَ آية
Nabi dan Zaid bin Tsabit dan sahur bersama. Ketika selesai Nabi berdiri salat. Berapa jarak selesainya sahur dan masuk salat? Yaitu perkiraan orang membaca 50 ayat (HR al-Bukhari)
Dari hadits inilah menunjukkan bahwa dianjurkan masa jeda antara Sahur dan Subuh sekitar 10 menit. Di Indonesia masa jeda ini dikenal dengan istilah Imsak dan diumumkan di masjid dan mushalla, agar umat Islam lebih berhati-hati mengehentikan aktifisat makan-minumnya sebelum Adzan Subuh.
- Meninggalkan Perkataan dan Perbuatan Tercela
مَن لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ والعمل به فليس للّٰهِ حاجةٌ في أنْ يَدَعَ طَعَامَه وشَرَابَه (رواه أحمد والبخاري وأبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان عن أبي هريرة)
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan buruk dan mengamalkannya, maka tidak butuh bagi Allah orang tersebut meninggalkan makanan dan minuman" (HR Ahmad, al-Bukhari, Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
- Memberi Takjil Buka Puasa
عن زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ فَطَّرَ صَاىِٔمًا كان له مِثل أجْرِه غيرُ أنه لا يَنْقُصُ من أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا » (رواه الترمذی)
Zaid bin Khalid Al-Juhani berkata bahwa Nabi bersabda: “Barangsiapa memberi buka puasa bagi orang puasa, maka ia mendapatkan seperti pahala orang yang berbuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang puasa sedikitpun” (HR Tirmidz)