PENDAHULUA
بســم الله الرحمن الرحيم
Sesungguhnya memiliki anak yang baik, Sholih sholihah merupakan karunia Allah terbesar bagi hamba-hambaNya. Kecintaan kepada anak itu sudah tertanamkan ke dalam tabiat mendasar manusia. Mereka anak-anak adalah perhiasan dan keindahan dunia, kebahagiaan dan kesenangan yang sempurna. Hanya saja, karunia dan perhiasan ini, takkan sempurna melainkan diiringi dengan keshalihan anak-anak, keistiqomahan mereka di atas agama, dan baiknya perangai serta adab islam. Jika tidak, mereka bisa menjadi kesengsaraan dan kepayahan bagi keluarganya.
Karena itulah, pendidikan anak itu merupakan mas`uliyah syâqoh (tanggung jawab yang berat) dan amanah kabîroh (amanat yang besar), dan takkan lepas tanggungan seorang manusia, siapapun dia, melainkan dia harus menunaikan amanat ini kepada yang berhak menerimanya (ilâ ahliha). Sebagaimana firman Allâh :
إن الله يأمركم أن تؤذوا الأمانات إلى أهلها
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menunaikan amanat kepada yang berhak menerimanya." [QS an-Nisa : 58]
Kata (yang berhak menerimanya) di dalam bahasan kita ini, yang dimaksud adalah anak-anak kita dan buah hati kita.
Pendidikan anak juga merupakan tanggung jawab kedua orang tua dari awal sampai akhir, sebagaimana firman Allâh ;
يوصيكم الله في أولادكم
"Allâh mewasiatkan bagimu tentang hak anak-anakmu." [QS an-Nisa : 11]
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullâhu pernah berkata :
«إذا اعتبرت الفساد في الأولاد رأيت عامته من قبلا لآباء».
"Jika Anda cermati kerusakan yang terjadi pada anak-anak, penyebab umumnya adalah karena orang tua mereka.”
Seperti halnya bahwa setiap ilmu (konsep) dan amal (praktik) itu haruslah memiliki kaidah-kaidah yang menjadi dasarnya dan prinsip-prinsip yang menjadi landasannya, yang mana tanpa hal ini, tidaklah mungkin suatu ilmu dapat terstruktur secara sistematis dan suatu amal bisa tepat dan lurus, maka
demikian pula pendidikan anak itu adalah ILMU dan AMAL yang memiliki kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dan landasannya.
Apabila para pendidik (murobbi) mau mengadopsinya, niscaya tugas pendidikan mereka akan bertolak dengan segenap kebahagiaan tanpa dirundung kebosanan ataupun kelelahan.
Semakin besar upaya seorang pendidik di dalam menjalankan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah pendidikan ini, niscaya buah pendidikannya pun juga akan semakin besar. Kaidah yang dimaksud disini adalah cara (thoriq) dan metode (manhaj).
Preparasi (I'dâd) di sini berarti persiapan dengan sebaik-baiknya, dan pendidikan (tarbiyah) di sini bermakna ta'dîb (pengajaran adab dan kedisiplinan) dan tansyi`ah (penumbuhkembangan) di atas perangai (akhlaq) yang baik dan karakter (tabiat) yang indah.
Dan berikut inilah wahai para pendidik (ayah dan ibu), kami haturkan bagi Anda kaidah-kaidah emas didalam mendidik dan membesarkan anak secara bersama-sama :