Ilustrasi Siswa Sedang Bediskusi. Sumber: Google Search |
Model pembelajaran Debat aktif merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa.
Model pembelajaran debat merupakan kegiatan adu pendapat atau argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Debat aktif bisa menjadi sebuah model pembelajaran berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik bisa aktif mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan masing-masing. Hal ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas.
Manfaat debat Aktif
Dalam model pembelajaran Debat aktif (active debate), siswa juga dilatih mengutarakan pendapat atau pemikirannya dan bagaimana mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan yang logis dan dapat dipertanggung-jawabkan. Bukan berarti siswa diajak saling bermusuhan, melainkan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Debat Aktif
- Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang lainnyá kontra dengan duduk berhadapan antarkelompok.
- Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan oleh kedua kelompok di atas.
- Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara. Kemudian, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
- Ide-ide dari setiap pendapat atau pembicaraan ditulis dipapan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
- Guru menambahkan konsep atau ide yang belum terungkapkan.
- Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
- Proses penilaian dalam model pembelajaran ini adalah berdasarkan pengamatan guru pada aktivitas siswa.
Kelebihan
- Memacu siswa aktif dalam pembelajaran.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara baik.
- Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat disertai alasannya.
- Mengajarkan siswa cara menghargai pendapat orang lain.
- Tidak membutuhkan banyak media.
Kekurangan
- Tidak bisa digunakan untuk semua mata pelajaran.
- Pembelajaran kurang menarik (cukup monoton) karena hanya adu pendapat dan tidak menggunakan media.
- Membutuhkan waktu yang cukup lama karena siswa harus memahami materi terlebih dahulu sebelum melakukan debat (Solusinya guru harus memberikan materi pada pertemuan sebelumnya)
- Siswa bisa saja takut dan tertekan karena harus bisa berkomentar secara langsung untuk mengutarakan pendapat