Model Pembelajaran Cooperative Learning

Model Pembelajaran Cooperative Learning

COOPERATIVE LEARNING

Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Pembelajaran cooperative learning sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif akan melatih siswa untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Mereka juga akan belajar untuk menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi, model pembelajaran cooperative learning adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengonstruksi konsep dan menyelesaikan persoalan.

Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi yang sering kali dengan bahan bacaan daripada verbal. Selanjutnya, siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Pada tahap ini guru membimbing siswa saat mereka bekerja sama untuk menyelesaikan tugas.

Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa yang telah siswa pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Enam tahap pembelajaran kooperatif itu dirangkum pada tabel di bawah ini.

Langkah-langlah Model Pembelajaran Cooperatif Learning

Secara lebih rinci, langkah-langlah model pembelajaran cooperatif learning dapat dilakukan dengan cara berikut.

  1. Pada awal pembelajaran, guru mendorong peserta didik untuk menemukan dan mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap subjek yang akan dipelajari.
  2. Guru mengatur peserta didik ke dalam kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 peserta didik.
  3. Guru membiarkan peserta didik memilih topik untuk kelompok mereka. 
  4. Tiap kelompok membagi topiknya untuk membuat pembagian tugas di antara anggota kelompok. Anggota kelompok didorong untuk saling berbagi referensi dan bahan pelajaran. Tiap topik kecil harus memberikan kontribusi yang unik bagi usaha kelompok.
  5. Setelah para peserta didik membagi topik kelompok mereka menjadi kelompok-kelompok kecil, mereka akan bekerja secara individual. Mereka akan bertanggung jawab terhadap topik kecil masing-masing karena keberhasilan kelompok bergantung pada mereka. Persiapan topik kecil dapat dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yag terkait. 
  6. Setelah peserta didik menyelesaikan kerja individual, mereka mempresentasikan topik kecil kepada teman satu kelompoknya. 
  7. Para peserta didik didorong untuk memadukan semua topik kecil dalam presentasi kelompok. 
  8. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya pada topik kelompok. Semua anggota kelompok bertanggung jawab terhadap presentasi kelompok. 
  9. Evaluasi - Evaluasi dilakukan pada tiga ingkaran, yaitu pada saat presentasi kelompok dievalusi oleh kelas, kontribusi individual terhadap kelompok dievaluasi oleh teman satu kelompok, presentasi kelompok dievaluasi oleh semua peserta didik.

Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Learning

  • Meningkatkan harga diri tiap individu.
  • Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar sehingga konflik antarpribadi berkurang.
  • Sikap apatis berkurang.
  • Pemahaman yang lebih mendalam dan retensi atau penyimpanan lebih lama.
  • Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
  • Cooperative learning dapat mencegah keagresifan dalam sistem kompetisi dan keterasingan dalam sistem individu
  • tanpa mengorbankan aspek kognitif.
  • Meningkatkan kemajuan belajar (pencapaian akademik).
  • Meningkatkan kehadiran peserta dan sikap yang lebih positif.
  • Menambah motivasi dan percaya diri.
  • Menambah rasa senang berada di tempat belajar serta menyenangi teman-teman sekelasnya.
  • Mudah diterapkan dan tidak mahal.

Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Learning

  • Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas.
  • Banyak peserta tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain.
  • Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya
  • karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok.
  • Banyak peserta takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut

Kumpulan Model Pembelajaran KURMER

Berbagi

Posting Komentar